Pantauan detikcom pada Kamis (8/9/2022) pukul 18.55 WIB, saat mahasiswa melakukan orasi, dari arah dalam muncul Wawan ke gerbang UIN SMH. Ia langsung berteriak meminta agar gerbang ditutup.
“Tutup, bubar,” kata Wawan sambil berteriak dan menunjuk-nunjuk mahasiswa.
“Salat, salat ayo salat, sudah ya,” ujarnya.
“Masyarakat, mahasiswa saya ingin kampus ini tetap, tidak karena kepentingan sesaat kampus kami rusak, karena itu mohon izin mohon maaf, terima kasih atas pengertian semuanya dan marilah kita berdoa mudah-mudahan selamat, mohon baca surat Al-Fatihah,” katanya.
Ia lalu mengaku tidak rela jika kampus UIN SMH nantinya rusak akibat aktivitas unjuk rasa. Dia mempersilakan jika mahasiswa hendak demo, tapi dilakukan pada tempat yang sesuai.
“Kampus ini sekian puluh tahun dibangun, bapak tidak ridho kalau kampus ini kalau sampai hancur lebur, kasihan anak-anak mau kuliah, kasihan masyarakat yang membiayai, kasihan negara juga,” ujar Wawan.
“Tapi tolong lah di tempatnya, yakni di DPRD, kitab oleh berdemokrasi tapi jangan melanggar demokrasi. Jalanan umum sampai kehalang, yang sakit-sakit ambulan terhambat, kasihan, silahkan demo tapi tolong ke sana tuh, ke DPRD, suruh kasih tahu ya wartawan,” lanjut dia
“Kalau di sini, ya Allah kampus kami ini subhanallah. Berapa tahun ya kita ngebangun, sejak 62 anak-anakku, terima kasih Pak Polisi sudah mengendalikan, dan terima kasih anak-anakku,” ujarnya.
Tidak lama setelah membubarkan, kepolisian lalu memadamkan api di Jalan Jenderal Soedirman tempat mahasiswa demo. Kepolisian kemudian membuka jalan kembali setelah diblokade mahasiswa sejak sore pukul 15.38 WIB.