BUDAYAEDUKASISOSIAL

SHANGHYANG TUNGGAL, Ajaran Sunda Wiwitan Dianut Suku Baduy Banten Pernah Dianut Prabu Siliwangi

KabarKlik.com – Suku Baduy Banten merupakan salah satu suku yang ada di Indonesia yang tinggal di Kanekes, di pedalaman Banten.

Suku Baduy Banten dikenal sangat patuh dan taat terhadap adat istiadat yang dianut sejak mulai dari leluhur hingga saat ini.

Suku Baduy Banten senantiasa menjaga alam dan tanpa merusaknya, hingga saat ini baik aturan dan larangan yang ada dipegang teguh dan dijalankan oleh Suku Baduy Banten.

Suku Baduy Banten menganut kepercayaan atau ajaran Sunda Wiwitan yang percaya terhadap Sanghyang Batara Tunggal.

Menurut sebagian versi sejarah, ajaran Sunda Wiwitan yang dianut Suku Baduy Banten juga pernah dianut Prabu Siliwangi sang Raja Pajajaran.

Prabu Siliwangi dan Suku Baduy sangat percaya dan meyakini kalau Tuhan mereka adalah Sanghyang Batara Tunggal atau Gusti Allah SWT.

Ajaran Sunda Wiwitan juga mempercayai bahwa mereka adalah umat dari manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT, yaitu Nabi Adam As.

Suku Baduy juga sangat memegang teguh aturan dan larangan adat yang turun temurun. Merreka pegang teguh dalam kehidupan sehari-hari.

Ada 10 pedoman yang Suku Baduy dijadikan patokan dalam kehidupan sehari-hari yang biasa disebut Dasa Sila Suku Baduy.

Dilansir Portal Majalengka dari kanal YouTube Mang Baduy yang diunggah pada 7 Maret 2022, dengan judul “Rukun Baduy II pedoman dasar hidup orang orang Baduy,” Dasa Sila Suku Baduy meliputi sebagai berikut:

1. Moal megatkeun nyawa nu lian, artinya tidak akan membunuh orang lain;

2. Moal mibanda pangaboga nu lian, artinya tidak akan mengambil harta orang lain;

3. Moal linyok moal bohong, artinya tidak akan ingkar tidak akan pernah bohong;

4.Moal mirucaan kana inuman, artinya tidak akan ikut untuk mabuk-mabukan;

5. Moal midua ati kanu sejen, artinya tidak akan menduakan hati dengan yang lain;

6. Moal barang dahar dina waktu nu ka kungkung peuting, artinya tidak akan makan pada waktu malam hari;

7. Moal make kekembangan jeung seuseungitan, artinya tidak akan memakai parfum;

8. Moal ngagegenah geunah geusan sare, artinya tidak akan pernah melelapkan diri dalam tidur dan bermalas-malasan;

9. Moal nyulakeun ati ku igel gamelan kawih atawa tembang, artinya tidak akan menyenangkan hati dengan tari tarian dan lagu-lagu;

10. Moal make emas atawa salaka, artinya tidak pernah memakai emas atau permata.

Itulah sedikit tentang ajaran Sunda Wiwitan yang diyakini pernah dianut oleh Prabu Siliwangi dan kini menjadi kepercayaan Suku Baduy Banten. Wallahu alam bishowab.***

Disclaimer: artikel ini dibuat menurut satu sumber yang ada, tidak menutup kemungkinan adanya perbedaan versi dengan sumber lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Ads Blocker Image Powered by Code Help Pro

Ads Blocker Detected!!!

We have detected that you are using extensions to block ads. Please support us by disabling these ads blocker.

Powered By
Best Wordpress Adblock Detecting Plugin | CHP Adblock