NEWS

Demokrat soal Wacana Koalisi Besar: Tak Mudah Menyatukan Partai-partai

Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron merespons wacana koalisi besar gabungan KIB (PPP, PAN, Golkar) dan KKIR (PKB, Gerindra). Ia mengatakan, untuk menyatukan banyak partai ke dalam satu koalisi tidak mudah, seperti di dalam Koalisi Perubahan (PKS, Demokrat, NasDem).

"Tidak mudah menyatukan partai-partai seperti halnya Koalisi Perubahan ini kan menyatukan visi. Melihat bahwa kondisi negara tidak baik-baik saja, ada banyak hal yang perlu diubah, ada hal banyak yang perlu diperbaiki, menyatukan antarkesamaan visi ini dalam sebuah koalisi," kata Herman kepada wartawan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (3/4).

Herman menyebut, dia belum memahami hal yang mendasar untuk membentuk koalisi besar itu.

"Tapi kan itu menjadi hak partai-partai untuk bisa menggabungkan diri dalam koalisi. Kita lihat saja nanti," ucapnya.

Namun, dia mengatakan akan tetap menghormati keputusan dari partai-partai lain jika memang koalisi besar terbentuk.

"Silakan saja kalau memang koalisi besar itu dibangun dan tentu kan punya kemandirian partai-partai. Dan saya kira tidak mudah juga untuk menyatukan seluruh partai-partai dengan keinginan yang berbeda-beda," tandas dia.

Sebelumnya, Golkar hadir di acara buka bersama NasDem memunculkan dugaan mereka berencana bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan.

Namun Ketum Airlangga Hartarto menyanggah spekulasi itu dan memastikan partainya akan tetap berada di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PPP dan PAN.

"Kan, kita sudah punya KIB. Golkar sudah punya KIB," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/3).

Meski demikian, Airlangga tetap mengutarakan keinginannya membentuk koalisi yang besar. Meski ia tak dengan tegas menyebut akan menggandeng KPP yang terdiri dari NasDem, Demokrat, dan PKS itu.

"Kan, saya bilang kita akan mendorong yang namanya koalisi besar. Koalisi besar itu, kan, sangat memungkinkan. Nah, tentu lebih besar lebih baik," ujarnya.

Related Articles

Back to top button