Connect with us

Tekno & Sains

Inovasi Unusa Bantu Ponpes Krisis Air Bersih dengan Saringan Pasir Lambat

Published

on

Inovasi Unusa Bantu Ponpes Krisis Air Bersih dengan Saringan Pasir Lambat

Krisis air bersih masih menjadi masalah krusial bagi pondok pesantren (ponpes), terutama ponpes tradisional. Tak jarang warga ponpes harus memakai air kurang layak untuk kebutuhan sehari-hari mulai dari mandi hingga minum. Hal ini mendorong Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Prodi S1 Kesehatan Masyarakat melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan menyediakan instalasi air bersih bagi ponpes tradisional di Jawa Timur (Jatim).

"Mayoritas ponpes tradisional untuk sanitasi air bersih itu masih kurang peduli untuk pengelolaannya. Nah kami melakukan identifikasi untuk menentukan ponpes mana yang akan menjadi tempat bagi kami melakukan kegiatan pengabdian," ujar Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unusa, Achmad Syafiuddin, kepada Basra.

"Dari identifikasi itu akhirnya untuk sementara ini kami lakukan (pengabdian) di ponpes tradisional di Madura, yakni 2 pesantren di Kabupaten Pamekasan," sambungnya.

Syafiuddin mengungkapkan, kedua pesantren tersebut memiliki permasalahan air yang cukup memprihatikan. Mulai dari kondisi air yang keruh, hingga menggunakan air selokan untuk kegiatan sehari-hari.

Advertisement

"Kami pun membangun instalasi air bersih dengan biaya yang cukup murah. Kenapa murah? Karena ponpes itu tidak ada biaya untuk nantinya melakukan maintenance jika instalasi sudah terpasang. Yang kedua, bahan yang digunakan untuk pemurnian air itu merupakan ramah lingkungan dan banyak dijumpai di sekitar ponpes," jelasnya.

Salah satu inovasi untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di ponpes tersebut adalah menerapkan sistem pemanenan air terpadu dan filtrasi berbasis saringan pasir lambat yang dikombinasikan dengan karbon aktif.

Adapun prosesnya pada air selokan misalnya. Air selokan tersebut dibuat semacam bendungan. Ini dinamakan penyaringan awal atau pengendapan. Setelah itu diambil air bagian permukaan hasil dari filtrasi tersebut disimpan dalam tandon air.

"Yang kedua kita pakai arang. Alhamdulillah, awalnya untuk sanitasi saja airnya tidak layak, sekarang sudah bersih airnya dan layak konsumsi," tukas Syafiuddin.

Selain penyerahan paket instalasi air bersih, Unusa juga memberikan pelatihan

Advertisement

bagi santri dan masyarakat sekitar cara mengelola dan menyiapkan air bersih untuk keperluan sehari-hari.

Syafiuddin mengungkapkan, pihak mengajarkan kepada pengurus ponpes dan santri bagaimana memanfaatkan air tidak layak menjadi layak minum.

"Alhamdulillah sudah ada perubahan perilaku. Sekarang kalau airnya keruh, santri ini pasti komplain dan pengurus ponpes juga sudah tahu apa yang harus dilakukan jika airnya keruh," terangnya.

Syafiuddin menuturkan, melihat keberhasilan kedua ponpes di Pamekasan tersebut dalam pengelolaan air bersih, pihaknya kian termotivasi untuk melakukan hal yang sama di ponpes-ponpes lain di Jatim yang mengalami krisis air bersih.

"Ke depannya kami akan fokus di ponpes tradisional lainnya di Jatim. Bahkan kalau memungkinkan bisa ke ponpes lain di seluruh wilayah Indonesia," tandasnya.

Advertisement

Tekno & Sains

Ahli Gizi UGM: Olahraga Pagi Hari saat Puasa Bisa Membahayakan Nyawa

Published

on

Ahli Gizi UGM: Olahraga Pagi Hari saat Puasa Bisa Membahayakan Nyawa

Dosen Departemen Gizi Kesehatan dari FKKMK UGM, Tony Arjuna, mengungkapkan bahwa olahraga pada pagi hari saat berpuasa justru dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Menurutnya, seseorang bisa tetap berolahraga saat berpuasa, namun waktunya harus disesuaikan. Jika pada hari biasa olahraga umumnya dilakukan pada pagi hari, namun saat berpuasa waktu ideal untuk berolahraga menurut dia justru sore atau malam hari.

Saat berpuasa kalau mau melakukan olahraga idealnya saat dekat-dekat dengan waktu buka, 30 menit sampai 1 jam sebelum berbuka atau setelah tarawih, kata Tony Arjuna pekan ini.

Olahraga pada pagi hari saat puasa, terutama bagi yang tidak terbiasa, menurut Tony justru kurang ideal bahkan cenderung berisiko bagi kesehatan. Sebab, saat seseorang berolahraga maka penggunaan kalori dalam tubuhnya akan semakin banyak, akibatnya gula darah jadi lebih cepat turun.

Advertisement

Hal itu akan membuat tubuh lemas dan akan terasa lapar sepanjang hari. Kondisi tersebut juga berisiko tinggi terutama bagi penderita diabetes karena bisa terkena serangan hipoglikemia yang membahayakan nyawa.

Saat seseorang yang puasa berolahraga pada pagi hari maka tubuhnya akan mencari sumber alternatif pembakaran.

"Yang mestinya glikogen bisa dibakar dalam 8 jam, namun karena digunakan berolahraga dan tidak ada makanan yang masuk ke tubuh maka glikogen tersebut akan habis lebih cepat," kata dia.

Ya otomatis sisa hari jauh lebih berat untuk dilewati, lanjutnya.

Dietisien FKKMK UGM ini pun menekankan pentingnya pengelolaan waktu berolahraga saat berpuasa. Pasalnya, tubuh melewati fase adaptasi ketika berolahraga saat berpuasa. Olahraga tidak bisa dilakukan sama halnya saat tidak berpuasa karena tubuh memerlukan waktu untuk melakukan penyesuaian.

Advertisement

Ia menjelaskan saat seseorang tidak berolahraga sama sekali di hari pertama dan kedua puasa, lapar yang dirasakan akan berbeda dengan hari setelahnya. Sebab, itu menjadi fase awal tubuh mengalami defisit kalori yang cukup signifikan.

Jadi, otomatis akan berbeda kondisinya ketika di awal puasa. Setelah bertahap menyesuaikan baru kita mulai meningkatkan intensitasnya di tengah-tengah, ucapnya.

Continue Reading

Tekno & Sains

Inovasi Portable Ultrasound, Mudahkan Pemeriksaan pada Pasien Jantung

Published

on

Inovasi Portable Ultrasound, Mudahkan Pemeriksaan pada Pasien Jantung

Selama ini, untuk melakukan pengecekan jantung, pasien harus datang ke ruangan khusus ultrasound. Bagi pasien dalam kondisi tertentu (penyakit jantung kritis), pasti akan sulit melakukan pengecekan tersebut.

Ditambah lagi, sulitnya akses pelayanan kesehatan di wilayah tertentu justru memperparah kondisi itu.

Berlatar belakang hal itu, tim peneliti bidang Biomedis Politeknik Elektronika Negeri Surabaya yang diketuai oleh Riyanto Sigit, ST. M.Kom. Ph.D, mengembangkan sebuah inovasi berupa alat pemeriksaan Jantung portable atau Portable Ultrasound.

Riyanto mengatakan, alat ini dapat menjadi solusi atas permasalahan yang terjadi. Ditambah lagi alat ini relatif lebih ringkas dan memungkinkan dibawa berpindah-pindah, dibandingkan ultrasound yang ada di rumah sakit.

Advertisement

Keunggulan lain dari inovasinya, alat ini mampu membantu memberikan diagnosa pada pasien dengan lebih presisi, mengingat biasanya dokter juga berbeda-beda dalam memberikan diagnosa pada pasien.

Ini merupakan hal yang lumrah karena masing-masing dokter memiliki sudut pandang berbeda dalam memberikan diagnosa. Jadi alat ini sifatnya membantu memberikan gambaran kondisi jantung pasien, tuturnya, Sabtu (8/4).

Terkait alat kerja dari alat ini, Riyanto menjelaskan, dimulai dengan pemindaian area dada pasien menggunakan alat ultrasound. Setelah pemindaian selesai, akan diperoleh data berupa video jantung yang diambil dari berbagai sudut pemeriksaan.

Selanjutnya, portable ultrasound akan melakukan pengiriman data melalui komunikasi wireless dengan smartphone, lalu mengirimkan hasil video tersebut dikirimkan ke PC dengan komunikasi USB.

Setelah data diterima akan dilakukan preprocessing dan segmentasi. Di tahap ini, gambar atau citra yang bebas dari noise sangat dibutuhkan guna mempertajam kualitasnya, jelasnya.

Advertisement

Hasil segmentasi yang diperoleh dari area kontur rongga jantung dengan tingkat akurasi rata-rata 86,6%, nantinya akan digunakan untuk melakukan pelacakan jantung.

"Dengan hasil segmentasi yang cepat dan akurat maka akan memudahkan pengguna untuk mengobservasi kondisi jantungnya sendiri, apakah dalam kondisi normal atau tidak," tuturnya.

Ke depan, Riyanto dan tim masih ingin mengembangkan beberapa riset biomedis yang berhubungan dengan deteksi jantung, terutama untuk mengembangkan Portable Ultrasound.

Saya ingin mengubah dimensinya, menjadi seukuran kompor atau laptop, sehingga makin memudahkan layanan kepada pihak pasien maupun perawat yang bertugas. Dan tentunya dengan kapasitas gambar yang lebih baik lagi. Semoga semua bisa terwujud di tahun depan, tukasnya.

Advertisement
Continue Reading

Tekno & Sains

Kearsipan Digital sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan

Published

on

Kearsipan Digital sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan

Kearsipan digital memiliki peran yang sangat penting dalam konteks pelestarian lingkungan karena adanya dampak besar dari aktivitas manusia terhadap lingkungan. Dokumen digital juga memungkinkan penggunaan sumber daya yang lebih efisien dalam pengarsipan dan distribusi informasi, mengurangi penggunaan kertas dan penggunaan energi untuk transportasi dan pengiriman. Selain itu, dengan kearsipan digital, dokumen dapat disimpan dan diakses dalam waktu yang lebih lama daripada dokumen fisik, yang dapat mengurangi kebutuhan akan pencetakan ulang atau penggantian dokumen yang rusak atau hilang.

Crowdsourcing adalah konsep mengumpulkan ide, kontribusi, dan kerja dari sekelompok orang yang memiliki minat, keterampilan, dan pengetahuan tertentu. Dalam konteks kearsipan digital, crowdsourcing dapat diterapkan untuk mengumpulkan, memelihara, dan mengorganisir arsip digital.

Teknologi crowdsourcing dapat diterapkan dalam beberapa cara di kearsipan digital, antara lain:

Pengumpulan data – Crowdsourcing dapat digunakan untuk mengumpulkan data, seperti foto atau video, data, dan dokumen lain sebagainya. Informasi ini kemudian dapat dimasukkan ke dalam basis data arsip digital.

Advertisement

Pemeliharaan dan perawatan arsip – Crowdsourcing dapat digunakan untuk memelihara dan merawat arsip digital dengan cara mengumpulkan kontribusi dari masyarakat, seperti melakukan pengindeksan, klasifikasi, dan validasi data.

Identifikasi dan klasifikasi dokumen – Crowdsourcing dapat membantu dalam mengidentifikasi dan mengklasifikasikan dokumen digital dengan lebih akurat dan efisien. Misalnya, mengidentifikasi jenis dokumen dan memasukkannya ke dalam kategori yang tepat.

Verifikasi dan validasi data – Crowdsourcing dapat digunakan untuk memverifikasi dan memvalidasi data yang telah diarsipkan, sehingga dapat meningkatkan akurasi dan keandalan data.

Dengan menerapkan teknologi crowdsourcing di kearsipan digital, organisasi dapat memperoleh manfaat seperti menghemat waktu dan biaya dalam pengumpulan data dan perawatan arsip digital, meningkatkan keakuratan dan keandalan data, serta meningkatkan partisipasi masyarakat atau stake holder di suatu instansi atau perusahaan.

Keuntungan dalam menggunakan crowdsourcing untuk mengumpulkan, memelihara, dan mengorganisir arsip digital adalah sebagai berikut:

Advertisement

Skala besar – Dengan crowdsourcing, organisasi dapat mengumpulkan data dalam jumlah besar dan mengelola arsip digital dalam skala yang lebih besar daripada jika menggunakan tim atau personel internal.

Biaya yang lebih rendah – Dalam beberapa kasus, crowdsourcing dapat lebih murah daripada mempekerjakan personel untuk melakukan tugas yang sama.

Keterlibatan masyarakat / stake holder – Crowdsourcing dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam proyek-proyek kearsipan digital dan memungkinkan mereka untuk berkontribusi pada pengumpulan, pemeliharaan, dan pengorganisasian arsip digital.

Kecepatan – Dalam beberapa kasus, crowdsourcing dapat mempercepat proses pengumpulan, pemeliharaan, dan pengorganisasian arsip digital karena banyak kontributor dapat bekerja secara simultan.

Namun, ada juga beberapa tantangan dalam menggunakan crowdsourcing untuk mengumpulkan, memelihara, dan mengorganisir arsip digital, antara lain:

Advertisement

Kualitas data – Kualitas data yang diperoleh dari crowdsourcing dapat bervariasi dan dapat mempengaruhi akurasi dan keandalan data.

Tantangan teknis – Ada tantangan teknis dalam mengelola proyek crowdsourcing, seperti mencari platform yang tepat, mengembangkan algoritma dan instruksi yang jelas, serta mengatur sistem validasi data yang efektif.

Partisipasi yang tidak seimbang – Partisipasi dalam proyek crowdsourcing dapat tidak seimbang dalam hal gender, usia, dan tingkat pendidikan, yang dapat mempengaruhi kualitas data.

Keamanan data – Ada risiko keamanan data ketika mempekerjakan kontributor eksternal untuk bekerja pada arsip digital, seperti risiko kebocoran informasi dan penggunaan data yang tidak sah.

Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk mempertimbangkan tantangan ini dan mengembangkan strategi yang efektif untuk mengelola crowdsourcing dalam konteks kearsipan digital.

Advertisement

Penggunaan crowdsourcing untuk kearsipan digital dan pelestarian lingkungan dapat memiliki implikasi etis dan privasi yang perlu diperhatikan oleh organisasi yang terlibat dalam proyek tersebut. Oleh karena itu, organisasi harus mengembangkan kebijakan dan prosedur yang tepat untuk memastikan bahwa data dikumpulkan dengan cara yang sah, kontributor diperlakukan dengan adil, dan partisipasi tidak mempengaruhi kelompok yang lebih rentan secara negatif.

Beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut dalam penggunaan teknologi crowdsourcing untuk kearsipan digital dan pelestarian lingkungan adalah sebagai berikut:

Penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) – AI dapat membantu dalam memeriksa dan memverifikasi keakuratan data yang dikumpulkan oleh kontributor. Dalam hal kearsipan digital, AI juga dapat membantu dalam klasifikasi dan pengindeksan arsip yang kompleks.

Kearsipan digital memiliki pengaruh yang signifikan pada pelestarian lingkungan, dengan mengurangi penggunaan kertas dan energi, mengurangi limbah dan polusi karena mengurangi kebutuhan untuk mencetak atau mengirim dokumen secara fisik, serta meningkatkan aksesibilitas dan ketersediaan informasi.

Penggunaan teknologi crowdsourcing dapat lebih efektif dan berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan dan kearsipan digital yang lebih baik.

Advertisement

Continue Reading

Trending