Kenaikan Harga Beras: Bukan Karena Pemilu atau Libur Panjang, Pasokan Minim Jadi Penyebab
KabarKlik.com – JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan bahwa kenaikan harga beras saat ini bukan disebabkan oleh periode pencoblosan pemilihan umum (Pemilu) atau libur panjang peringatan Isra Miraj dan Hari Raya Imlek 2575 Kongzili.
Menurut Arief, kenaikan harga beras ini justru disebabkan oleh minimnya pasokan. Untuk mengatasi hal ini, Bapanas tengah menggelontorkan pasokan beras ke pasar-pasar.
Berdasarkan data panel harga Bapanas, harga beras semua jenis kompak naik. Beras Premium dibanderol seharga Rp 15.920 atau naik 1,86 persen. Sedangkan, harga beras medium sebesar Rp 13/840 atau naik 0,95 persen.
“Bukan pengaruh pencoblosan (kenaikan harga beras). Kita sedang penuhi market,” ujar Arief.
Dalam menyambut panen raya yang diprediksi pada Maret 2024, Bapanas bersama Kementerian Pertanian (Kementan) dan pihak terkait lainnya akan berkoordinasi mempersiapkan penyerapan yang optimal, untuk mencegah jatuhnya harga di tingkat petani.
Selain itu, pada saat yang sama pengisian Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dari produksi dalam negeri diharapkan dapat terpenuhi dengan baik.
“Saat ini kita tengah mempersiapkan CPP jauh-jauh hari sebelumnya, sehingga pada saat diperlukan CPP tersebut dapat dimanfaatkan untuk intervensi antara lain penyaluran bantuan pangan, operasi pasar, dan keadaan darurat,” kata Arief.
Sebelumnya, Arief mengakui bahwa RI sangat membutuhkan beras dengan kondisi saat ini. Hal ini terjadi disebabkan kondisi El Nino, sehingga para petani tidak bisa menanam padi.
“Memang kita perlu beras lebih banyak saat ini. Dan pemerintah menyeimbangkan kekurangan karena tidak dapat tanam akibat El Nino dengan importasi,” imbuh dia.