KabarKlik.com – Seorang pria berusia 74 tahun yang diduga menderita aneurisma otak, ternyata memiliki sebuah jarum akupunktur tertancap di arteri otaknya. Jarum sepanjang 1,27 cm itu ditemukan bersarang di arteri serebral tengah kanan, menyebabkan perdarahan internal dan gangguan memori.
Pemeriksaan lebih lanjut mengungkapkan bahwa jarum tersebut kemungkinan besar tertinggal selama prosedur akupunktur pada awal tahun 2000-an untuk mengatasi migrain kronis. Diduga, jarum patah dan masuk ke arteri di belakang mata kanan.
Untuk mengangkat jarum, dokter melakukan kraniotomi untuk membuka bagian tengkorak dan mengakses otak. Jarum dicabut dengan hati-hati menggunakan mikroskop bedah, sementara pembuluh darah yang bocor ditutup dengan penahan pendarahan logam kecil.
Meskipun operasi awal berhasil, pasien mengalami komplikasi berupa pneumonia akibat kondisi tidak sadarkan diri yang menekan refleks perlindungan paru. Komplikasi tersebut menyebabkan meninggalnya pasien tiga minggu setelah operasi.
Kasus ini merupakan yang pertama tercatat dalam literatur medis di mana pseudoaneurisma intrakranial disebabkan oleh jarum akupunktur. Pseudoaneurisma terjadi ketika darah bocor dari pembuluh darah tetapi tertahan oleh jaringan sekitarnya, berbeda dengan aneurisma yang lebih umum.
Kejadian ini menyoroti pentingnya penggunaan teknik akupunktur yang baik untuk meminimalkan risiko komplikasi. Akupunktur melibatkan penusukan banyak jarum kecil ke titik-titik tertentu di tubuh untuk merangsang energi. Namun, kasus ini menunjukkan bahwa prosedur ini dapat berpotensi membawa risiko jika tidak dilakukan dengan benar.
