KabarKlik.com – Melonjaknya harga bahan baku, termasuk beras, membuat beberapa warteg di Jakarta Timur terpaksa menyesuaikan porsi nasi yang dijual.
Salah satu warteg di Cawang, Kramatjati, menghentikan penjualan nasi putih saja karena dianggap tidak menguntungkan. Pelanggan yang ingin membeli nasi putih harus membayar Rp 6.000 per porsi, naik dari harga sebelumnya Rp 5.000.
Sementara itu, warteg di Condet memilih mengurangi porsi nasi putih. Biasanya seporsi nasi berisi 2,5 centong, kini pelanggan hanya akan mendapatkan 2 centong.
Langkah ini diambil untuk menghindari kenaikan harga nasi yang dapat memicu keluhan pelanggan. Pemilik warteg khawatir pelanggan akan beralih ke tempat lain jika harga naik.
Selain beras, kenaikan harga juga terjadi pada bahan baku lainnya seperti ayam, tempe, dan cabai. Hal ini semakin membebani usaha warteg.
Salah satu pemilik warteg mengaku telah mengurangi porsi nasi dan berharap pelanggan memaklumi situasi tersebut. Ia percaya bahwa pelanggan akan mengerti dampak kenaikan harga bahan baku yang mempengaruhi harga jual makanan di warteg.
