KabarKlik.com – Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Menurut data dari Institute for Health Metrics and Evaluation, diabetes melitus berada di urutan ketiga penyebab kematian tertinggi pada tahun 2019, dengan sekitar 57,42 kematian per 100.000 penduduk.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan prevalensi diabetes mengalami peningkatan sebesar 1,6% dibandingkan dengan Riskesdas 2013. Pada tahun 2018, prevalensi diabetes mencapai 8,5%, sedangkan pada tahun 2013 sebesar 6,9%.
Prevalensi diabetes yang terus meningkat ini diperparah dengan jumlah penderita diabetes tipe 1 di Indonesia yang menduduki peringkat teratas di antara negara-negara anggota ASEAN. Pada tahun 2022, jumlah penderita diabetes tipe 1 di Indonesia mencapai 41.817 orang.
Mayoritas penderita diabetes tipe 1 di Indonesia berusia antara 20-59 tahun, dengan sebanyak 26.781 orang. Sisanya, penderita berusia di bawah 20 tahun sebanyak 13.311 orang dan penderita berusia 60 tahun ke atas sebanyak 1.721 orang.
Diabetes dapat menimbulkan berbagai komplikasi, termasuk kerusakan kulit. Berikut ini adalah beberapa tanda-tanda diabetes pada kulit yang harus diwaspadai:
1. Dermopati Diabetik (shin spot)
Dermopati diabetik merupakan kondisi kulit berupa bintik-bintik bulat atau oval berwarna cokelat atau coklat kemerahan yang sering muncul di tulang kering. Bintik-bintik ini biasanya tidak berbahaya, tetapi dapat menjadi tanda bahwa kadar gula darah Anda tidak terkontrol dengan baik.
2. Acanthosis Nigricans
Acanthosis nigricans adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak gelap pada kulit seperti beludru di leher, ketiak, selangkangan, atau di tempat lain. Kondisi ini sering kali merupakan tanda pra-diabetes atau diabetes tipe 2.
3. Scleredema Diabetesorum
Scleredema diabetesorum adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya kulit yang keras, tebal, dan tampak bengkak. Kondisi ini biasanya berkembang di punggung atas, tetapi juga dapat terjadi di bahu, leher, atau di tempat lain.
4. Tukak Diabetik
Tukak diabetik adalah luka terbuka yang terjadi pada kulit kaki penderita diabetes. Luka ini dapat terjadi karena kerusakan saraf dan sirkulasi darah yang buruk akibat diabetes yang tidak terkontrol.
5. Xanthomatosis Erupsi
Xanthomatosis erupsi adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya benjolan-benjolan kecil berwarna kekuningan atau oranye kekuningan. Benjolan-benjolan ini biasanya muncul di bokong, paha, lekukan siku, atau lutut.
6. Xanthelasma
Xanthelasma adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya benjolan-benjolan kecil berwarna kekuningan atau oranye kekuningan di sekitar mata. Kondisi ini sering kali merupakan tanda kadar kolesterol tinggi atau kadar lemak tinggi dalam darah.
7. Infeksi Jamur
Penderita diabetes lebih rentan mengalami infeksi jamur, seperti sariawan dan infeksi jamur pada vagina. Hal ini disebabkan karena diabetes melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan kuman berbahaya.
8. Granuloma Annulare
Granuloma annulare adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya benjolan-benjolan kecil berwarna merah muda atau coklat kemerahan yang dapat muncul di mana saja pada kulit. Kondisi ini sering kali dikaitkan dengan diabetes, tetapi hubungan antara keduanya masih belum jelas.
9. Necrobiotic Lipoidica
Necrobiosis lipoidica adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik coklat kemerahan di tulang kering. Bintik-bintik ini tumbuh perlahan, menjadi satu atau lebih bercak yang mungkin berwarna kuning, kemerahan, coklat, atau keunguan.
Jika Anda mengalami salah satu dari tanda-tanda diabetes pada kulit tersebut, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.
