Hasil Pemilu 2024 yang diselenggarakan secara serentak menunjukkan keunggulan pasangan Prabowo-Gibran dengan perolehan suara hampir 58% atau 90 juta suara.
Namun, pengumuman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut masih dalam proses uji banding di Mahkamah Konstitusi (MK) yang diajukan oleh pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.
Menanggapi hal ini, Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (HMPI) Koorwil Banten menekankan agar kampus-kampus tidak terbawa arus unjuk rasa terkait hasil Pemilu.
Ketua Umum HMPI Koorwil Banten, Fakhrur Khafidzi, mengimbau mahasiswa agar tidak terlibat dalam politik elektoral. Menurutnya, ranah MK adalah urusan politik dan hukum yang tidak seharusnya menyeret mahasiswa dalam aksi turun ke jalan.
Mahasiswa, lanjut Fakhrur, harus tetap menjaga keutuhan bangsa dan menegakkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Ia menegaskan bahwa mahasiswa akan kehilangan nilai luhurnya jika terlibat dalam politik praktis yang bukan menjadi fokus utama mereka saat ini.
HMPI Koorwil Banten pun mengimbau mahasiswa untuk:
1. Menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan elektoral.
3. Patuh dan tunduk pada aturan hukum.
4. Menjadi suluh bangsa yang mengayomi dan mencerahkan daripada terjebak dalam opini politik yang dapat memicu konflik.
5. Menolak intimidasi dan gerakan inkonstitusional selama proses persidangan di MK.
Dalam upaya menjaga stabilitas keamanan, HMPI melakukan pembagian takjil dan selebaran yang berisi ajakan untuk:
* Menjaga keutuhan NKRI.
* Patuh dan taat hukum.
* Mempererat silaturahmi dan menghindari konflik.
* Cerdas dan tidak terprovokasi.
* Menjaga kondusifitas selama sidang sengketa Pemilu.
HMPI berharap seluruh masyarakat dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
