NEWSPERISTIWASOSIAL

Arief Fuady Seorang Napiter Yang Menceritakan Keterlibatanya Dengan Kelompok Radikal

Kabarklik.com – Lebak Denok, Cilegon – Arief Fuady bin Kasiman (51), seorang warga Jalan Lingkar K 8,5 Kampung Gunung Asem, Lebak Denok, Cilegon, menceritakan kisah dirinya terkait keterlibatannya dalam kelompok radikal.

Arief mengakui penangkapannya karena masuk ke dalam salah satu jaringan radikal. Ia mengaku bergabung dengan NII karena tertarik dengan semangatnya. Namun, seiring berjalannya waktu, ia menemukan pemahaman yang bertolak belakang dengan ajaran yang dianutnya.

“Salah satu contohnya, ketika seorang perempuan hendak menikah, jika bapaknya belum menjadi anggota, maka ia tidak boleh menjadi wali. Padahal, dalam syariat, hanya dua orang yang tidak boleh menjadi wali: orang di luar Islam dan yang keluar dari Islam,” ujar Arief.

Arief tidak setuju dengan dualisme ini, yang membuat kepentingan pribadi bergantung pada pandangan kelompok. Ia kemudian diajak oleh seorang temannya untuk bertemu dengan seorang ustadz di Rangkas.

“Ustadz itu orang yang pernah ekstrem kiri, lalu masuk ekstrem kanan, dan akhirnya ketemu JI,” kata Arief.

Setelah mempelajari pola pikirnya, Arief merasa perlu banyak belajar untuk menggali lebih dalam tentang ajaran agama. Ia pun memutuskan untuk keluar dari kelompok radikal tersebut.

“Indonesia adalah negara kesepakatan. Itu yang lebih menenangkan hati saya,” pungkasnya.

Related Articles

Back to top button
Ads Blocker Image Powered by Code Help Pro

Ads Blocker Detected!!!

We have detected that you are using extensions to block ads. Please support us by disabling these ads blocker.

Powered By
Best Wordpress Adblock Detecting Plugin | CHP Adblock