KabarKlik.com – Sejumlah tokoh dan ulama terkemuka di Banten telah menyuarakan penolakan terhadap wacana adanya calon tunggal yang melawan kotak kosong dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Banten 2024. Mereka menegaskan pentingnya menjaga integritas dan martabat dalam proses demokrasi di wilayah tersebut.
Para sesepuh yang menyatakan penolakan tersebut di antaranya adalah Abuya Ahmad Muhtadi Dimyati, KH Embay Mulya Syarief, KH Basari Syam, KH Bunyamin, KH Amad Tadjudin, Udin Saparudin, Ade Muchlas Syarief, Aeng Haerudin, Suminta Idris, KH AM Romli, KH Zakaria Syafei, Profesor MA Tihami, dan Abuya Murtado Dimyati.
Ketua Umum PB Mathlaul Anwar, KH Embay Mulya Syarief, menyampaikan bahwa 13 tokoh dan ulama di Banten dengan tegas menolak sistem calon tunggal melawan kotak kosong. “Idealnya, Pilgub Banten 2024 diikuti oleh dua hingga tiga pasangan calon, sehingga masyarakat memiliki kebebasan dalam memilih,” ujar KH Embay saat konferensi pers di kediamannya di Pekarungan, Kota Serang, Jumat, 23 Agustus 2024.
KH Embay menekankan bahwa meskipun secara aturan diperbolehkan adanya calon tunggal, hal tersebut sebaiknya hanya terjadi jika memang tidak ada calon lain yang ikut serta. “Namun, dalam konteks Pilgub Banten 2024, terdapat banyak calon yang ingin maju, tetapi tidak diberikan kesempatan karena adanya penguasaan partai oleh satu pihak. Ini adalah masalah yang perlu diperhatikan,” tambahnya.
Para tokoh dan ulama Banten juga mengingatkan bahwa Pilkada yang mempertandingkan calon tunggal melawan kotak kosong tidaklah bermartabat. KH Embay mencontohkan pengalaman di Sulawesi Selatan, di mana hasil Pilkada yang serupa justru menimbulkan polemik dan merendahkan martabat pemenang. “Jika menang tidak bermartabat, dan jika kalah dengan kotak kosong, tentu menjadi hina,” tegasnya.
Untuk itu, para tokoh dan ulama berharap agar Pilkada Banten 2024 dapat berjalan dengan lancar, aman, dan damai, sebagaimana telah terjadi dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) pada Februari 2024 lalu. Mereka mengimbau seluruh pihak untuk menjaga kedamaian dan persatuan selama proses Pilkada berlangsung, demi kebaikan dan kesejahteraan seluruh masyarakat Banten.
