Hamas Tolak Usulan Gencatan Senjata, Sebut Israel Main Tipu-tipu
KabarKlik.com, Gaza – Hamas menolak usulan gencatan senjata yang diajukan Israel, menganggapnya sebagai upaya untuk mengelabui dunia internasional. Menurut Hamas, proposal tersebut tidak memuat poin penting, yaitu penghentian serangan dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Izzat al-Rishq, anggota senior Hamas, menyatakan bahwa pihaknya terbuka terhadap setiap usulan yang menjamin penghentian agresi dan penarikan pasukan Israel. Namun, Rishq menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memanfaatkan negosiasi sebagai kedok untuk melancarkan serangan lebih lanjut.
“Permainan manipulasi ini sedang terjadi di Lebanon dan juga di Gaza,” tegas Rishq, mengkritik upaya diplomasi yang dilakukan oleh AS dan negara-negara lain.
Hamas telah menanggapi permintaan para mediator untuk membahas usulan gencatan senjata terbaru. Namun, upaya mediasi yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar sejauh ini gagal mencapai kesepakatan. AS tetap bersikeras bahwa pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar oleh Israel dapat membuka jalan bagi negosiasi.
Namun, Hamas menegaskan bahwa konflik hanya akan berakhir jika Israel menghentikan operasi militernya di Gaza.
Sejak serangan Israel dimulai pada 7 Oktober 2023, lebih dari 43.000 warga Gaza telah tewas, sebagian besar merupakan warga sipil.