GLOBAL

Warga Gaza Terjang Banjir dan Musim Dingin di Tengah Agresi Israel yang Tak Kunjung Usai

KabarKlik.com – Hujan lebat yang mengguyur Jalur Gaza mengakibatkan banjir di berbagai kamp pengungsian warga Palestina. Bukan hanya banjir, badai besar juga merusak tenda-tenda pengungsian, menambah penderitaan warga yang telah dilanda agresi militer Israel sejak Oktober 2023 lalu. KabarKlik.com merangkum laporan dari Al Jazeera dan berbagai sumber lainnya.

Warga Gaza kini menghadapi ujian ganda; melawan agresi militer dan melawan kerasnya cuaca. Ahmad, seorang pengungsi dari Jabalia, Gaza utara, menceritakan penderitaannya di sebuah kamp pengungsian di Stadion Yarmouk, Gaza City: “Kami meninggalkan wilayah utara dan selamat dari pengeboman. Kami pergi setelah pengepungan. Tapi sekarang hujan dan dingin membunuh kami. Saya sudah sakit selama tiga hari.”

Di kamp pengungsian, warga terlihat berjuang melindungi diri dari hujan. Mereka menempatkan ember untuk melindungi tikar dari kebocoran dan menggali parit untuk mengalirkan air dari tenda. Um Mohammad Marouf, penduduk Beit Lahiya yang mengungsi, menambahkan, “Kami terpengaruh oleh hujan. Anak-anak kami basah kuyup. Pakaian kami basah dan kami tidak punya apa-apa untuk melindungi diri kami sendiri. Hanya tenda yang kami miliki.”

Sebagian besar tenda yang digunakan sejak awal agresi sudah usang dan tak layak huni. Harga tenda baru dan terpal plastik melonjak tinggi, di luar jangkauan warga pengungsi. Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan bahwa sekitar 10.000 tenda hanyut atau rusak akibat badai, dengan 81 persen di antaranya tak dapat digunakan. Laporan tersebut menyatakan, dari 135.000 tenda, 110.000 benar-benar usang dan sangat perlu diganti. Pemerintah Gaza mendesak komunitas internasional untuk memberikan bantuan tenda guna melindungi warga dari hujan dan dingin.

UNRWA (Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina) sebelumnya telah memperingatkan bahwa setengah juta warga Gaza berisiko dilanda banjir. “Situasi hanya akan memburuk dengan setiap tetesan hujan, setiap bom, setiap serangan,” demikian pernyataan UNRWA di X.

Ironisnya, di tengah kondisi cuaca buruk ini, serangan udara Israel terus berlanjut. Di Rafah, Gaza selatan, serangan udara menewaskan sedikitnya empat orang, sementara di Jabalia menewaskan setidaknya tujuh orang. Pesawat-pesawat Israel juga terus menjatuhkan selebaran peringatan di Beit Lahiya, mendesak warga untuk mengungsi ke selatan.

Agresi Israel di Gaza hingga kini telah menewaskan sedikitnya 44.235 orang, mayoritas anak-anak dan perempuan, dan melukai 104.638 orang. Banjir dan musim dingin kini menambah beban penderitaan mereka yang tak berkesudahan.

 

Related Articles

Back to top button
Ads Blocker Image Powered by Code Help Pro

Ads Blocker Detected!!!

We have detected that you are using extensions to block ads. Please support us by disabling these ads blocker.

Powered By
Best Wordpress Adblock Detecting Plugin | CHP Adblock