NEWSOpiniPOLITIKTangerang Selatan

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray rangkuti sebut kinerja 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto menterbelakangi isu terkini dan serupa dengan kepemimpinan Jokowidodo.

KabarKlik.com – Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, memberikan pandangan kritis terhadap kinerja 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Meski program Makan Bergizi Gratis (MBG) berhasil meraih perhatian publik dan meningkatkan kepuasan masyarakat, Ray menilai kebijakan tersebut mencerminkan pola yang mirip dengan era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, yang mengandalkan program populis untuk menjaga tingkat kepuasan.

Dalam survei terbaru Lembaga Riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, program MBG mendapat skor tertinggi, yaitu 8,4 dari skala 1 hingga 9. Program yang menyasar kebutuhan dasar masyarakat ini memang menuai respons positif, namun Ray mengingatkan bahwa meskipun menguntungkan dalam jangka pendek, program serupa tidak akan cukup untuk mewujudkan cita-cita besar Indonesia Emas 2045.

“Pola yang sama, sepertinya diterapkan lagi di pemerintahan Pak Prabowo. Program seperti ini memang menjaga tingkat kepuasan publik, tapi itu hanya sementara. Tak cukup untuk membawa Indonesia ke level yang lebih tinggi dalam 20 tahun mendatang,” kata Ray dalam audiensi evaluasi 100 hari kerja kabinet Merah Putih di Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Ray menambahkan, fokus pada program-program populis yang mengandalkan bantuan sosial dan tunjangan bisa mengalihkan perhatian dari isu-isu strategis yang lebih mendalam, seperti pemberantasan korupsi, reformasi hukum, serta ketahanan ekonomi. “Kita harus ingat bahwa masalah besar bangsa ini bukan hanya soal memberi bantuan, tapi bagaimana kita menyelesaikan masalah struktural yang sudah lama menghambat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ray juga menggarisbawahi pentingnya efisiensi fiskal dalam mendukung program-program besar seperti MBG. Meskipun langkah memangkas belanja birokrasi dan pengurangan jumlah kementerian sudah dimulai, menurutnya itu belum cukup. “Pemangkasan birokrasi sudah tepat, tapi tidak akan cukup tanpa pemangkasan kementerian dan lembaga. Kita perlu lebih dari sekadar memangkas anggaran, kita butuh langkah sistemik untuk memperkuat ekonomi nasional,” tegasnya.

Ray menutup komentarnya dengan seruan untuk pemerintah agar lebih fokus pada pembangunan jangka panjang yang berkelanjutan. “Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, kita butuh lebih dari sekadar program populis. Kita perlu reformasi fundamental, penguatan ekonomi, dan pemberantasan masalah-masalah struktural,” pungkasnya.

Dengan langkah yang lebih visioner dan berkelanjutan, Indonesia diharapkan dapat mencapai tujuan besar tersebut, tidak hanya mengandalkan kepuasan publik jangka pendek, tetapi juga menciptakan fondasi yang kuat untuk masa depan.

Related Articles

Back to top button
Ads Blocker Image Powered by Code Help Pro

Ads Blocker Detected!!!

We have detected that you are using extensions to block ads. Please support us by disabling these ads blocker.

Powered By
Best Wordpress Adblock Detecting Plugin | CHP Adblock