
kabarklik.com – Pemberitaan yang menyebut seorang ibu rumah tangga di Pamulang Barat meninggal dunia setelah berjam-jam mengantre LPG 3 Kg tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. (Pamulang, 3 Februari 2025)
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kurnain, anak almarhumah, berikut kronologi yang sebenarnya:
– Pukul 05.00 WIB, almarhumah mulai mempersiapkan dagangan nasi uduk dan lontong sayur seperti biasa.
– Pukul 10.00 WIB, gas LPG 3 Kg di rumah habis, sehingga almarhumah pergi ke pangkalan di Jl. Beringin 1, Pamulang Barat, untuk membeli gas.
– Pukul 10.30 WIB, setelah membeli gas tanpa harus mengantre lama, almarhumah dalam perjalanan pulang merasa kelelahan dan sempat beristirahat di rumah seorang tetangga, Agung.
– Tak lama kemudian, almarhumah diantar pulang oleh Agung setelah merasa cukup beristirahat.
– Sesampainya di rumah, kondisi almarhumah tiba-tiba memburuk hingga akhirnya dibawa ke RS Permata Pamulang.
– Dalam perjalanan ke rumah sakit, almarhumah dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis.
– Pukul 16.00 WIB, almarhumah dimakamkan di Pemakaman Beringin, Pamulang Barat.
Kurnain menegaskan bahwa ibunya tidak meninggal akibat kelelahan saat mengantre LPG 3 Kg. “Ibu memang membeli gas, tapi tidak sampai antre berjam-jam seperti yang diberitakan. Setelah beli gas, ibu pulang dan merasa kecapekan. Di rumah, kondisinya tiba-tiba memburuk, lalu dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.
Selain itu, Kurnain juga mengungkapkan bahwa almarhumah memiliki riwayat tekanan darah tinggi. “Ibu memang punya riwayat darah tinggi, jadi kami menduga itu yang menjadi penyebabnya,” tambahnya.
Dengan demikian, informasi yang menyebutkan bahwa almarhumah meninggal akibat antrean panjang LPG 3 Kg tidak akurat. Masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi agar tidak terjadi kesalahpahaman.