
KabarKlik.com – Podcast Kabar Klik kembali menghadirkan diskusi menarik dengan tema kebijakan nasional, kali ini membahas program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam episode terbaru ini, hadir dua narasumber penting, yakni Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten, KH Endang Saiful Anwar, serta Kepala Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Dr. H. Supandi, S.Pd., M.A. Rabu, 26 Februari 2025
Dalam diskusi tersebut, Dr. H. Supandi menjelaskan bahwa program MBG telah diluncurkan sejak 6 Januari 2025 dan saat ini sedang dalam tahap uji coba di berbagai provinsi, termasuk di Banten. Menurutnya, program ini sangat bermanfaat bagi siswa sekolah, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah.
“Program ini sudah berjalan di beberapa sekolah, seperti di SMKN 3 Kota Tangerang dan SMAN 11 Kota Tangerang. Kami melihat antusiasme yang luar biasa dari siswa, kepala sekolah, dan juga orang tua murid. MBG juga mampu menggerakkan perekonomian lokal melalui sektor kuliner yang melibatkan siswa SMK dengan jurusan tata boga,” ujar Dr. Supandi.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Dinas Pendidikan telah melakukan koordinasi intensif dengan berbagai instansi terkait, termasuk Badan Intelijen Daerah (Binda), Badan Gizi Nasional (BGN), serta Dinas Kesehatan untuk memastikan kelancaran program ini. “Perlu ada peningkatan komunikasi lintas sektor agar MBG berjalan lebih optimal,” tambahnya.
Sementara itu, KH Endang Saiful Anwar dari MUI Provinsi Banten menekankan bahwa MBG merupakan bagian dari komitmen Presiden Prabowo untuk memenuhi janji kampanyenya. Ia mengutip ayat Al-Qur’an yang mengajarkan pentingnya menepati janji, serta menekankan bahwa program ini sejalan dengan ajaran Islam dalam menjaga kesehatan generasi muda.
“MUI mendukung penuh program ini karena sejalan dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Islam mengajarkan kita untuk tidak meninggalkan generasi yang lemah, baik dari segi fisik maupun mental. Dengan MBG, kita bisa memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung perkembangan mereka,” ungkapnya.
Selain itu, KH Endang juga mengungkapkan bahwa MUI Pusat telah melakukan pembicaraan dengan Kepala Badan Gizi Nasional mengenai tiga aspek utama dalam pelaksanaan MBG, yakni anggaran, sumber daya manusia, dan infrastruktur. Hingga saat ini, dari target 18,9 juta penerima, program ini telah terealisasi sebesar 1,5%.
KH Endang juga mengapresiasi upaya pemerintah dalam menjadikan program MBG sebagai bagian dari pembangunan SDM nasional. “Kami berharap MBG dapat diperluas cakupannya, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh lebih banyak masyarakat, terutama di daerah yang masih mengalami kekurangan gizi,” ujarnya.
Baik dari perspektif Dinas Pendidikan maupun MUI, keduanya optimis bahwa MBG akan terus berkembang dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Harapannya, program ini dapat segera diperluas dan diterapkan secara merata di seluruh wilayah Indonesia.